DPR melalui Komisi VIII dan X telah memberikan persetujuan terhadap proses naturalisasi tiga pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia. Ketiga pemain yang dimaksud adalah Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx. Dengan keputusan ini, mereka selangkah lebih dekat untuk resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan bisa membela Timnas di berbagai ajang internasional.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa prosesi pengambilan sumpah kewarganegaraan bagi ketiga pemain tersebut dijadwalkan berlangsung pada bulan Februari. Hal ini menjadi bagian dari upaya PSSI dalam memperkuat skuad Timnas dengan menambah pemain-pemain berkualitas dari keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri.
Pengambilan Sumpah Tanggal 8 Februari, Ole Romeny Diharapkan Sudah Bisa Bermain di Laga Kontra Australia
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan jadwal pengambilan sumpah kewarganegaraan bagi tiga pemain keturunan yang akan memperkuat Timnas Indonesia pada 8 Februari. Menurutnya, proses naturalisasi ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah disepakati di DPR, sehingga ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pimpinan DPR, termasuk Komisi XIII, Komisi X, serta Badan Musyawarah (Bamus) yang turut berperan dalam kelancaran proses tersebut.
Sebelumnya, Komisi XIII dan Komisi X DPR RI telah menggelar rapat pada Senin, 3 Februari 2025, di mana mereka memberikan persetujuan terhadap proses naturalisasi ketiga pemain tersebut. Rekomendasi dari hasil rapat ini kemudian dibawa ke dalam rapat paripurna yang berlangsung pada hari berikutnya, Selasa, 4 Februari 2025, sebagai tahapan lanjutan dalam proses administrasi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari DPR, dokumen naturalisasi selanjutnya diajukan ke Kementerian Sekretariat Negara RI untuk memperoleh Keputusan Presiden (Keppres), yang menjadi dasar hukum bagi ketiga pemain tersebut dalam memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
Setelah Keppres diterbitkan, tahapan berikutnya adalah pengambilan sumpah kewarganegaraan yang dilakukan melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Melalui proses ini, ketiga pemain resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan dapat melanjutkan perpindahan federasi agar bisa membela Timnas Indonesia secara resmi di ajang internasional.
Salah satu pemain yang telah dinaturalisasi, Ole Romeny, diharapkan bisa segera bergabung dengan Timnas Indonesia dan menjalani debutnya saat menghadapi Australia dalam laga ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dijadwalkan berlangsung bulan depan.
Bibit-bibit Atlet Lokal Tetap Digenjot
Meskipun pemerintah terus mendorong program naturalisasi bagi para pemain diaspora, Menpora menegaskan bahwa pembinaan atlet-atlet muda dari dalam negeri tetap menjadi prioritas.
Ia menjelaskan bahwa strategi yang diterapkan saat ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi pemain keturunan guna memperkuat Timnas Indonesia dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, di sisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk mengembangkan bakat sepak bola sejak usia dini. Bahkan, Kemenpora bersama PSSI telah memulai penyelenggaraan kejuaraan sejak kelompok usia U-7 sebagai bagian dari langkah pembinaan jangka panjang.
Selain itu, Menpora menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas sepak bola nasional. Berbagai fasilitas seperti stadion, venue pertandingan, serta pusat pelatihan di beberapa lokasi telah dibangun dan sebagian di antaranya sudah dapat digunakan.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa baik pemain diaspora maupun atlet lokal memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan sepak bola Indonesia.
Lebih lanjut, Menpora menegaskan bahwa naturalisasi bukanlah satu-satunya solusi dalam membangun sepak bola Indonesia, melainkan merupakan bagian dari strategi jangka pendek untuk meningkatkan daya saing tim nasional. Dalam jangka panjang, pembinaan pemain lokal tetap menjadi kunci utama dalam menciptakan ekosistem sepak bola yang berkelanjutan.
Dengan mengkombinasikan pembinaan sejak usia dini dan peningkatan kualitas infrastruktur, diharapkan Indonesia dapat memiliki tim nasional yang lebih kompetitif di masa depan, tidak hanya bergantung pada pemain diaspora, tetapi juga dari talenta-talenta lokal yang telah dipersiapkan dengan baik sejak dini.