Disebut Sebagai Bidikan Baru PSSI Untuk Naturalisasi, Dean Zandbergen Ungkapkan Kelebihannya

PSSI disebut-sebut tengah memeriksa kelengkapan dokumen Dean Zandbergen, sosok penyerang berusia 23 tahun yang dipertimbangkan untuk memperkuat lini depan Timnas Indonesia. Kehadirannya diperkirakan dapat memberikan suntikan kekuatan baru dalam upaya Skuad Garuda meraih tiket ke ajang Piala Dunia 2024.

Nama Dean Zandbergen mulai menarik perhatian publik sepak bola tanah air, seiring dengan langkah strategis PSSI yang terus menggaet pemain berdarah Indonesia lewat program naturalisasi demi memperkuat komposisi tim nasional.

Mengikuti Perkembangan Timnas Indonesia dari Nathan Tjoe A-on

Dean Zandbergen, pemain berusia 23 tahun yang lahir pada 5 September 2001, saat ini merumput bersama klub VVV-Venlo di kompetisi kasta kedua Belanda, yaitu Liga 2 Belanda. Ketertarikannya terhadap sepak bola Indonesia ternyata tidak datang secara tiba-tiba. Hubungan dekatnya dengan beberapa pemain keturunan Indonesia membuatnya cukup akrab dengan perkembangan Timnas Garuda.

Zandbergen diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan Nathan Tjoe-A-On, bek Timnas Indonesia yang telah lebih dulu melalui proses naturalisasi. Keduanya pernah berada dalam satu tim saat masih menimba ilmu di akademi sepak bola Excelsior, yang menjadi tempat mereka pertama kali bertemu dan menjalin pertemanan.

Selain itu, ia juga saat ini bermain bersama Navarone Foor, gelandang yang juga memiliki darah keturunan Indonesia. Zandbergen mengatakan bahwa melalui interaksi dengan kedua pemain tersebut, dirinya kerap mengikuti kabar seputar Timnas Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa di sekelilingnya memang cukup banyak pemain yang memiliki garis keturunan dari Indonesia, dan hal ini membuatnya semakin mengenal lebih dekat kultur serta dinamika sepak bola tanah air.

Bisa Main Sebagai Striker Maupun Winger

Dean Zandbergen menuturkan bahwa sejak memulai kariernya di dunia sepak bola, posisi utama yang kerap ia emban adalah sebagai penyerang tengah atau striker. Perannya sebagai pemburu gol memang telah menjadi bagian dari identitas permainannya sejak usia dini. Meskipun demikian, fleksibilitasnya di lapangan membuatnya mampu bermain di posisi lain, seperti winger atau gelandang serang.

Ia menjelaskan bahwa meski paling sering ditempatkan sebagai striker, dirinya juga cukup nyaman saat dimainkan sebagai winger, baik di sisi kanan maupun kiri. Namun, dari dua sisi tersebut, Zandbergen lebih menyukai posisi winger kiri. Alasannya, ketika bermain di sisi kiri, ia merasa lebih leluasa untuk melakukan pergerakan menusuk ke dalam kotak penalti, sementara jika ditempatkan di sayap kanan, ia lebih sering harus melakukan dribel ke arah luar lapangan sehingga peluang menusuk ke jantung pertahanan lawan menjadi lebih terbatas.

Tak hanya itu, Zandbergen juga mengungkapkan bahwa dirinya memiliki pengalaman bermain sebagai gelandang serang atau posisi nomor 10. Pengalamannya di lini tengah turut membentuk gaya bermainnya yang dinamis dan penuh pergerakan. Ia merasa cocok dengan sistem permainan yang menggunakan formasi 4-4-2 karena struktur tersebut memberi ruang baginya untuk bergerak aktif di lini depan. Namun, secara keseluruhan, ia tetap mengidentifikasi dirinya sebagai pemain bertipe striker yang siap menjadi ujung tombak tim.

Siap Menjalankan Peran Sebagai Ujung Tombak

Dean Zandbergen meyakini dirinya layak diberi kesempatan memperkuat Timnas Indonesia. Sejak bergabung dengan VVV-Venlo pada Februari 2025, pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia dari kakeknya ini merasa siap menjalankan peran sebagai ujung tombak.

Dalam wawancara di kanal YouTube Yussa Nugraha, ia menjelaskan bahwa postur tinggi 188 cm membuatnya unggul dalam duel udara. Ia juga menilai dirinya cukup cepat, terutama saat berlari dalam jarak jauh, meskipun di beberapa meter pertama kecepatannya belum maksimal.

Zandbergen juga menyebut dirinya memiliki kemampuan eksplosif di depan gawang dan visi bermain yang tidak hanya terfokus pada bola, tetapi juga memperhatikan pergerakan sekitar. Ia mengaku selalu ingin menang dan tidak bermain hanya untuk diri sendiri, melainkan berupaya memberikan kontribusi maksimal di setiap kesempatan.

Leave a Comment