Nathan Tjoe-A-On tengah menghadapi situasi tak terduga terkait kelanjutan kariernya di dunia sepak bola. Bek andalan skuad Garuda tersebut dikabarkan akan meninggalkan Swansea City.
Belum diketahui secara pasti klub mana yang akan menjadi tujuan berikutnya. Namun, santer beredar kabar bahwa pemain kelahiran Rotterdam itu berpotensi melanjutkan kiprahnya di Malaysia atau bahkan kembali ke Indonesia.
Di Malaysia, laporan dari Harian Metro menyebutkan bahwa Kuala Lumpur City FC menunjukkan ketertarikan untuk merekrut pemain berusia 23 tahun itu. Klub yang bermarkas di Kuala Lumpur Football Stadium ini diperkirakan tengah mencari amunisi baru menjelang pergantian musim, terlebih posisi mereka masih tertahan di peringkat enam klasemen Liga Super Malaysia 2024/2025 pada pekan ke-24. Kehadiran Tjoe-A-On dinilai bisa memperkuat lini belakang maupun lini tengah tim tersebut.
Sementara itu, Bhayangkara FC juga disebut-sebut mengincarnya. Menyambut musim 2025/2026 yang diprediksi berlangsung sengit, klub berjuluk The Guardians berusaha membenahi komposisi skuadnya, terutama di sektor pertahanan.
Peluang Bhayangkara FC untuk mengamankan jasa Tjoe-A-On cukup besar, mengingat Kombes Sumardji yang saat ini menjabat sebagai manajer Timnas Indonesia juga merangkap sebagai COO Bhayangkara FC.
Minim Menit Bermain
Dalam beberapa pekan terakhir, nama Nathan Tjoe-A-On kerap menjadi bahan perbincangan. Hal ini tak lepas dari situasinya di klub, di mana pemain yang sempat menjalani masa peminjaman di Heerenveen, Belanda, jarang mendapatkan kesempatan bermain. Sebagian besar waktu dihabiskan di bangku cadangan.
Kondisi tersebut berpotensi mempengaruhi posisinya di Timnas Indonesia. Pelatih kepala Patrick Kluivert sebelumnya telah menegaskan bahwa pemain yang minim kontribusi di level klub bisa kehilangan tempat di skuad Garuda.
Meski begitu, dalam laga melawan Australia pada matchday ke-7 Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang digelar di Sydney pada 20 Maret 2025, Tjoe-A-On masih dipercaya tampil sebagai starter.
Namun, penampilannya kala itu jauh dari impresif. Ditandemkan dengan Thom Haye di lini tengah, pemain berusia 23 tahun tersebut terlihat kesulitan mengimbangi permainan. Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 1-5, Tjoe-A-On akhirnya digantikan pada menit ke-79.
Performa kurang maksimal ini memicu kritik terhadap keputusan Patrick Kluivert. Ia dinilai tidak konsisten karena memilih menurunkan pemain yang tidak aktif di level klub.
Saat Indonesia menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Nathan tak masuk dalam susunan pemain. Posisi yang biasa diisi olehnya dalam formasi 3-4-2-1 kini dipercayakan kepada Joey Pelupessy, wajah baru dalam tim.
Pelupessy menjalani debutnya dengan impresif. Bermain penuh selama pertandingan, gelandang bertahan keturunan Maluku itu berperan penting dalam keberhasilan Indonesia menumbangkan Bahrain.
Masih Adakah Kans Dimainkan di Timnas Indonesia?
Lantas, bagaimana kelanjutan nasib Nathan Tjoe-A-On di Timnas Indonesia? Menjelang laga melawan China pada 5 Juni mendatang serta pertandingan tandang ke markas Jepang lima hari setelahnya, peluang tampil bagi pemain berusia 23 tahun itu tampaknya mulai menipis.
Jika melihat performanya yang kurang meyakinkan saat menghadapi Australia serta fakta bahwa dirinya jarang mendapatkan menit bermain di level klub, kemungkinan besar pelatih Patrick Kluivert akan mempertimbangkan opsi lain yang lebih siap secara fisik dan mental.
Situasi ini tentu menjadi sinyal peringatan bagi Nathan untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelamatkan kariernya. Bertahan di Inggris tanpa jaminan bermain hanya akan memperburuk posisinya, baik di klub maupun tim nasional. Maka dari itu, pilihan untuk hijrah ke klub lain menjadi solusi paling logis.
Meski harus turun kasta dari segi gengsi kompetisi, menerima tawaran dari Kuala Lumpur City FC di Malaysia atau Bhayangkara FC di Liga 1 Indonesia bisa menjadi keputusan yang dirasa tepat. Setidaknya, dengan bergabung ke klub yang memberikan jaminan waktu bermain reguler, peluangnya untuk kembali menunjukkan kualitas dan mempertahankan tempat di skuad Garuda akan tetap terbuka lebar.