Pada tanggal 5 Juni 2025, Tim Nasional Indonesia dijadwalkan menghadapi China dalam pertandingan kesembilan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam hal ini Timnas Indonesia harus waspada karena ada kondisi yang bisa dimanfaatkan China untuk mencuri poin di SUGBK.
Sedikit menilik ke belakang, kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain pada laga kedelapan yang berlangsung 25 Maret lalu ternyata membawa konsekuensi yang tak ringan. Hasil positif itu diiringi dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Timnas Indonesia.
Melalui surat resmi yang ditujukan kepada PSSI, FIFA menyebutkan bahwa selama pertandingan melawan Bahrain (tepatnya pada menit ke-80) terjadi pelanggaran berupa tindakan diskriminatif dari sejumlah penonton. Ujaran bernada xenofobia menjadi salah satu alasan utama dijatuhkannya hukuman tersebut.
China Bisa Manfaatkan Hukuman yang Diberikan FIFA Kepada Timnas Indonesia
Arya Sinulingga selaku anggota Komite Eksekutif PSSI mengungkapkan bahwa federasi sepak bola Indonesia dijatuhi denda dengan nominal yang mencapai sekitar Rp400 juta. Selain itu, laga kandang Timnas Indonesia yang terdekat pun terancam mengalami pengurangan jumlah penonton, yaitu sebanyak 15 persen dari kapasitas maksimal stadion.
Situasi ini menjadi sorotan media asal Tiongkok, 163, apalagi menjelang duel antara Timnas Indonesia dan China yang dijadwalkan berlangsung pada awal Juni mendatang. Pertandingan antara kedua tim akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada tanggal 5 Juni 2025, sebagai bagian dari matchday ke sembilan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Media 163 mengulas kemungkinan keuntungan yang bisa diperoleh oleh tim tamu dalam kunjungan mereka ke Jakarta. Dalam laporannya, media tersebut menilai bahwa kondisi ini menguntungkan bagi skuad China.
Menurut mereka, Stadion GBK yang memiliki kapasitas hingga 77.000 penonton akan kehilangan sekitar 10.000 penonton apabila benar ada pengurangan 15 persen dari total kursi. Hal ini dinilai jauh dari harapan awal PSSI yang menginginkan stadion terisi penuh demi menciptakan atmosfer yang mendukung kemenangan tim tuan rumah.
Absennya Beberapa Pemain Kunci Juga Bisa Jadi Keuntungan Untuk China
Media 163 menyoroti bahwa selain pengurangan jumlah penonton, ada faktor lain yang dinilai bisa menjadi keuntungan bagi Timnas China dalam lawatannya ke Jakarta. Faktor pertama berkaitan dengan kondisi skuad Garuda yang kemungkinan tidak tampil dalam kekuatan penuh akibat absennya beberapa pemain karena cedera maupun akumulasi kartu.
Maarten Paes dan Marselino Ferdinan dipastikan tidak dapat tampil akibat akumulasi kartu. Sementara itu, Kevin Diks dan Dean James juga belum pasti bisa memperkuat tim karena masih dalam pemulihan cedera yang mereka alami saat membela klub masing-masing.
Media tersebut juga menyampaikan bahwa setelah dijatuhi sanksi berat oleh FIFA, para pendukung Timnas Indonesia diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam bersikap. Disebutkan pula bahwa ini merupakan kali kedua Indonesia menerima hukuman serius dari FIFA, dan jika pelanggaran terjadi kembali, bukan tidak mungkin timnas bisa terancam diskualifikasi.
Lebih lanjut, dalam laporan itu dijelaskan bahwa selain denda yang dijatuhkan menjelang laga penting tersebut, absennya sejumlah pemain karena skorsing, cedera, maupun persoalan lain, diyakini turut mempengaruhi kekuatan tim secara keseluruhan.
Tetap Harus Optimis
Walaupun ada kondisi yang bisa menguntungkan buat China, namun pasukan Garuda tetap harus optimis. Timnas Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk melaju ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena akan menjalani laga sebagai tuan rumah.
Saat ini, skuad Garuda menempati posisi keempat klasemen dengan raihan 9 poin, sedangkan China berada di dasar klasemen dengan koleksi 6 poin dan hanya menyisakan dua laga tersisa.
Pada periode Maret 2025, China menelan dua kekalahan berturut-turut, masing-masing dari Arab Saudi dengan skor tipis 0-1 dan dari Australia dengan hasil 0-2. Di sisi lain, Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan penting atas Bahrain dengan skor 1-0, meskipun sebelumnya sempat mengalami kekalahan telak dari Australia 1-5.