Timnas Indonesia dijadwalkan melakoni laga kandang melawan China pada matchday kesembilan babak ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan berlangsung pada awal Juni 2025.
Pertemuan antara skuad Garuda dan tim Negeri Tirai Bambu tersebut akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tepatnya pada tanggal 5 Juni 2025. Masih tersisa waktu sekitar dua minggu untuk masing-masing tim memaksimalkan persiapan.
Dalam komposisi tim kali ini, terlihat kehadiran sejumlah talenta dari kawasan timur Indonesia—mulai dari Papua hingga Maluku. Kehadiran mereka menambah kekuatan tim, karena dikenal memiliki skill dan daya juang yang mumpuni untuk membawa Indonesia tampil maksimal.
Pemain-pemain dari wilayah timur tanah air dikenal memiliki bakat alami dan potensi besar. Wajar jika mereka menjadi bagian dari strategi Patrick Kluivert dalam upaya mengantar Garuda menuju panggung Piala Dunia 2026. Siapa saja sosok berdarah Papua dan Maluku yang menjadi andalan tersebut?
1. Ricky Kambuaya
Pemain kelahiran Sorong pada 5 Mei 1996 ini tumbuh di lingkungan sepak bola Papua, daerah yang dikenal melahirkan banyak talenta berbakat. Meski berasal dari Papua, perjalanan karier Ricky lebih banyak dijalani di luar kampung halamannya.
Ia sempat memperkuat sejumlah klub seperti Mojokerto Putera, PSS Sleman, Persebaya Surabaya, hingga Persib Bandung. Sejak musim lalu, Ricky resmi menjadi bagian dari skuad Dewa United.
Debut bersama tim nasional Indonesia terjadi pada Oktober 2021. Sejak saat itu, Ricky kerap menjadi pilihan dalam berbagai ajang internasional. Penampilan terakhirnya bersama skuad Garuda tercatat saat berhasil membawa Indonesia menundukkan Bahrain dengan skor tipis 1-0 pada Maret lalu.
Sampai saat ini, Ricky telah mengumpulkan 38 caps bersama tim Merah-Putih dan mencetak lima gol. Di level klub, performanya bersama Dewa United juga cukup impresif, dengan mencatat 25 pertandingan, dua gol, serta enam assist sepanjang kompetisi BRI Liga 1 musim 2024/2025.
2. Yance Sayuri
Yance Sayuri lahir di Kepulauan Yapen, Papua, pada 22 September 1997. Namanya mulai menarik perhatian publik sepak bola nasional ketika tampil impresif bersama PSM Makassar pada musim 2020/2021. Kontribusinya turut mengantarkan tim Juku Eja meraih gelar juara Liga 1 musim 2022/2023.
Dikenal sebagai pemain sayap yang cepat dan gesit, Yance memiliki insting mencetak gol yang menonjol. Posisi favoritnya berada di sisi kiri lapangan, memanfaatkan keunggulan kaki kidalnya. Namun, fleksibilitasnya memungkinkan untuk bermain di sektor kanan bila diperlukan.
Permainannya kerap ditandai dengan kecepatan tinggi, pergerakan menusuk dari sisi lapangan, hingga kemampuan mengirim umpan silang atau melepaskan tembakan langsung ke arah gawang. Sepanjang musim ini, ia mencatatkan 31 penampilan dengan sumbangan tujuh gol serta lima assist.
Statistik tersebut menjadi catatan mengesankan, terlebih untuk seorang bek sayap. Tak heran jika sosok Yance Sayuri kembali dilirik untuk memperkuat tim nasional. Ia pernah mencatat debut bersama Timnas Indonesia dalam laga uji coba melawan Burundi pada 28 Maret 2023, di mana ia tampil selama 81 menit.
3. Yakob Sayuri
Bergeser ke saudara kembar Yance, yakni Yakob Sayuri. Ia dikenal sebagai salah satu winger yang memiliki kualitas mumpuni. Kecepatannya dalam berlari, kemampuan melewati lawan, akurasi umpan silang, hingga penyelesaian akhir menjadi senjata utama dalam permainannya.
Potensinya mulai dimanfaatkan oleh tim nasional sejak menjalani debut pada 7 Juni 2021. Sejak saat itu, Yakob telah mencatat 24 penampilan bersama skuad senior dan mengoleksi tiga gol. Terakhir kali tampil mengenakan seragam Merah-Putih terjadi pada 19 November 2024, ketika Indonesia menundukkan Arab Saudi dengan skor 2-0.
Setelah absen dalam dua pertandingan melawan Australia dan Bahrain pada Maret lalu, Yakob kini kembali masuk dalam daftar pemain pilihan Patrick Kluivert. Kehadirannya diharapkan mampu memperkuat lini serang Garuda saat berhadapan dengan China dan Jepang pada bulan depan.
4. Joey Pelupessy
Joey Pelupessy menjadi salah satu nama terbaru yang menghiasi lini tengah skuad Garuda. Pemain berusia 31 tahun ini resmi menjadi bagian dari keluarga besar Timnas Indonesia setelah merampungkan proses naturalisasi dan memperoleh status WNI pada 10 Maret lalu.
Debut perdana bersama tim Merah-Putih terjadi pada 25 Maret 2025 dalam laga menghadapi Bahrain. Dalam pertandingan tersebut, gelandang yang kini memperkuat Lommel SK tampil sejak menit awal dan bermain penuh selama 90 menit. Ia membentuk duet solid bersama Thom Haye di sektor tengah.
Performa yang ditampilkan Joey langsung menjawab kepercayaan pelatih. Perannya sangat vital sebagai pemutus serangan lawan dan pengatur tempo permainan. Kehadirannya menjadikan lini tengah Indonesia tampil lebih kokoh dan menyulitkan Bahrain untuk mengembangkan permainan.
Joey sendiri memiliki darah keturunan Indonesia dari garis keluarga Maluku. Kakek, nenek, hingga sang ayah diketahui lahir di tanah air. Hal ini menjadi sumber kebanggaan tersendiri bagi Joey, karena akhirnya dapat memperkuat tim nasional negara yang memiliki ikatan emosional kuat dengan keluarganya.
5. Stefano Lilipaly
Pemain asal Maluku yang kembali masuk dalam daftar pemain Timnas Indonesia edisi terbaru adalah Stefano Lilipaly. Gelandang berusia 35 tahun itu kembali mendapat panggilan untuk mengikuti pemusatan latihan menjelang pertandingan bulan Juni mendatang.
Lahir di Arnhem, Belanda, Stefano resmi menjadi Warga Negara Indonesia pada Oktober 2011 setelah menempuh jalur naturalisasi. Hal itu dimungkinkan karena ia memiliki darah keturunan Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Maluku. Debut bersama tim nasional dijalani pada tahun 2013.
Nama Lilipaly sudah lama dikenal dalam kancah sepak bola nasional. Ia menjadi bagian penting dari Bali United selama beberapa musim, termasuk saat klub tersebut meraih gelar juara Liga 1. Kini, ia melanjutkan kariernya bersama Borneo FC.
Jika dijumlahkan, pemain satu ini telah mencatatkan 184 penampilan di Liga 1 dengan kontribusi 52 gol dan 51 assist—rekam jejak yang memperlihatkan konsistensinya di level tertinggi sepak bola Indonesia.
Visi bermain yang tajam, akurasi umpan, serta ketenangan dalam mengolah bola mati membuat Lilipaly layak disebut sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki sepak bola tanah air.