Beda Nasib Timnas Putra U17 Menang Telak, Timnas Putri Kalah Telak

Ada yang menarik dari dunia sepakbola Indonesia. Dua timnas, yaitu timnas putra U17 dan timnas putri telah sama-sama melakukan pertandingan mereka. Timnas U17 berhadapan dengan timnas Kepulauan Mariana Utara pada ajang Kualifikasi Piala Asia U17 2025. Sedangkan Timnas Putri berhadapan dengan timnas Belanda di ajang persahabatan FIFA matchday.

Hasil antara kedua timnas tersebut cukup mencolok dengan perbedaan yang signifikan. Dimana timnas putra U17 menang telak dengan skor 0-10 dan timnas putri kalah telak dengan skor 15-0.

Timnas U 17 Sukses Bantai Timnas Kepulauan Mariana Utara

Pada babak pertama, Timnas Indonesia berhasil menunjukkan dominasi dengan empat pemain yang mencetak gol yakni Zahaby Gholy, Aldyansyah Taher, Evandra Florasta, dan Komang Gelgel.

Keunggulan tersebut berlanjut ke babak kedua, di mana Indonesia menambah tiga gol lagi lewat Ida Bagus pada menit ke-68, Daniel Alfrido di menit ke-88, dan Fadly Alberto pada menit ke-90+1. Dengan hasil ini, Indonesia sementara menempati posisi teratas klasemen Grup G dengan perolehan enam poin.

Di bawah arahan pelatih Nova Arianto, tim Indonesia mengendalikan permainan di awal babak kedua. Namun, kurangnya akurasi dalam penyelesaian akhir serta keputusan yang terburu-buru menjadi penghalang untuk menambah angka lebih jauh.

Aldyansyah hampir saja mencetak hat-trick jika tidak ada pemain lawan yang menggagalkan tembakannya. Gol pertama di babak kedua lahir dari umpan silang Lucas Lee yang berhasil diteruskan Ida Bagus.

Mierza Fijatullah, yang masuk di babak kedua, juga mendapatkan peluang bagus di dalam kotak penalti. Sayangnya, tembakannya masih dapat ditangkap oleh kiper Edward Arriola III. Garuda Asia tampak kesulitan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, dengan Edward lagi-lagi menonjol sebagai penghalang saat ia menangkis tembakan Fadly Alberto.

Menjelang akhir pertandingan, Daniel Alfrido berhasil mencetak gol setelah mengonversi umpan silang dari Aldyansyah Taher di menit ke-88. Fadly Alberto kemudian melengkapi kemenangan Indonesia dengan gol terakhir pada menit ke-90+1′, menyusul umpan dari Taher, dan menutup laga dengan skor telak 10-0.

Timnas Putri Kalah Telak Namun Dapat Pengalaman Berharga

Jika timnas U17 putra meraih kesuksesan dengan membantai Timnas Kepulaian Mariana Utara dengan skor 0-10, lain halnya dengan timnas putri yang juga berlaga di Stadion De Vijverberg, Doetinchem. Menghadapi tim besar, Garuda Pertiwi memang harus mengakui keunggulan timnas wanita Belanda dengan skor 0-15.

Dalam pertandingan yang baru saja berlangsung, Timnas Indonesia putri langsung menghadapi tekanan berat dari Timnas Belanda. Serangan agresif yang dilancarkan oleh pasukan Oranje membuat Timnas Indonesia lebih banyak bertahan, berjuang untuk mempertahankan gawang mereka.

Pada babak pertama, Timnas Indonesia putri tidak mampu menahan gempuran, dan akhirnya tertinggal dengan skor mencolok, enam gol. Gol-gol tersebut dicetak oleh Romee Leutcher pada menit ke-10 dan ke-31, Jill Roord di menit ke-21, dan Sherida Spitse pada menit ke-28.

Selain itu, sebuah gol bunuh diri yang dilakukan oleh bek kanan Indonesia, Agnes Hutapea, pada menit ke-33 menambah daftar penderitaan. Lotte Keukelaar juga mencetak gol pada menit ke-41.

Tertinggal enam gol pada paruh pertama, Timnas Indonesia berusaha bangkit di babak kedua. Namun, Timnas Belanda masih menunjukkan dominasi dengan permainan agresif. Kiper Indonesia, Laita Roati, berjuang keras untuk menangkis berbagai peluang yang diciptakan oleh lawan. Sayangnya, serangan yang terus-menerus dari Belanda membuat Laita tidak berdaya menghalau bola yang terus masuk ke gawang.

Saat pertandingan berakhir, Timnas Indonesia putri harus menelan kekalahan telak dengan skor 0-15 setelah kebobolan sembilan gol tambahan di babak kedua. Meskipun kalah telak, tentunya para pemain mendapatkan pengalaman berharga bisa bermain melawan tim besar seperti Belanda.

Bagi Timnas Indonesia putri, kekalahan 0-15 dari Timnas Belanda bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam rangka FIFA Matchday pada bulan Oktober 2024. Sebelumnya, pada 9 Oktober, Tim Garuda Pertiwi juga mengalami kekalahan telak 0-9 dari klub Jepang, Nojima Stella.

Tak hanya itu, pada 23 Oktober, Timnas Indonesia putri juga harus mengakui keunggulan klub Belanda, ADO Den Haag, dengan skor 1-11. Rentetan hasil buruk ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh Timnas Indonesia dalam upaya bersaing di level internasional.

Check Also

Begini Kata Menpora Terkait Update Kabar Terbaru Naturalisasi Ole Romeny, Kapan Bisa Gabung Timnas?

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, memberikan kabar terbaru mengenai proses naturalisasi pemain sepak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *