Tim Nasional (Timnas) Indonesia tengah menjalani proses transformasi yang signifikan dalam upaya memperkuat skuadnya untuk bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Saat ini, tim asuhan pelatih ini berjuang di putaran ketiga bersama tim-tim kuat lainnya, termasuk Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China, yang tergabung dalam Grup C.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan performa dan daya saing Timnas Indonesia di pentas internasional.
Setelah memainkan empat dari sepuluh pertandingan yang dijadwalkan, Timnas Indonesia berhasil meraih tiga hasil imbang dan satu kekalahan, menempatkan mereka di peringkat kelima grup.
Dalam skuad yang beranggotakan 23 pemain saat ini, ada 11 pemain yang telah dinaturalisasi, sementara 12 lainnya merupakan pemain sepak bola asli yang berasal dari Indonesia.
Situasi ini menjadi sorotan, terutama karena ada sejumlah pemain yang minim menit bermain meskipun tetap menarik perhatian pelatih Shin Tae-yong.
Dalam hal ini, penting untuk mengeksplorasi siapa saja pemain yang merupakan langganan Shin Tae-yong namun masih berstatus sebagai cadangan.
Ernando Ari
Salah satu pemain yang mencolok adalah Ernando Ari Sutaryadi, kiper potensial berusia 22 tahun yang saat ini membela Persebaya Surabaya.
Sejak muda, Ernando telah menunjukkan bakat besar, menjadi andalan di berbagai level tim nasional, termasuk U-19, U-22, dan U-23.
Total, ia telah mengoleksi 32 caps di level kelompok umur, serta 13 caps bersama Timnas senior.
Ernando menjadi kiper utama pada debutnya di Piala AFF 2020 dan berhasil menunjukkan performa yang solid dalam beberapa laga, termasuk saat melawan Argentina.
Namun, dengan kedatangan Maarten Paes—kiper naturalisasi yang kini menjadi pilihan utama Shin Tae-yong—posisi Ernando mulai terancam, membuatnya harus bersabar di bangku cadangan selama empat pertandingan terakhir.
Nadeo Argawinata
Kiper lainnya, Nadeo Argawinata, juga mengalami nasib serupa. Kiper asal Kediri ini sebelumnya menjadi andalan di Timnas Indonesia, dengan 24 caps di tim senior.
Nadeo debut pada 29 Mei 2021 dan pernah dipercaya sebagai kiper utama di berbagai ajang, termasuk Piala AFF 2020 dan kualifikasi Piala Asia 2024.
Namun, kehadiran Maarten Paes juga menggeser posisinya, membuatnya semakin jarang tampil di lapangan.
Wahyu Prasetyo
Dalam lini belakang, terdapat Wahyu Prasetyo, bek berusia 26 tahun yang dijuluki “Hulk” karena posturnya yang besar.
Setelah mengawali kariernya di klub-klub kecil, Wahyu berhasil menarik perhatian Shin Tae-yong dan debut bersama Timnas pada 8 September 2023.
Meskipun sering masuk dalam daftar skuad, Wahyu masih berjuang untuk mendapatkan menit bermain reguler, terpaksa bersaing dengan bek-bek utama seperti Justin Hubner dan Rizky Ridho.
Egy Maulana Vikri
Satu lagi yang tidak kalah menarik adalah Egy Maulana Vikri, penyerang sayap berusia 27 tahun.
Meski telah mencatatkan 27 caps dan 8 gol untuk Timnas senior, Egy belakangan ini tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain.
Setelah tampil terakhir kali selama 10 menit dalam laga melawan Arab Saudi, ia kini harus bersaing ketat dengan Witan Sulaeman dan Malik Risaldi untuk merebut posisi di lini depan.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pemain ini, Timnas Indonesia terus bertransformasi dan beradaptasi.
Meski situasi saat ini mungkin membuat beberapa pemain harus bersabar, harapan tetap ada bagi skuad Garuda untuk bangkit dan menunjukkan performa yang lebih baik di sisa pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keberhasilan di kualifikasi ini tidak hanya penting untuk prestise nasional, tetapi juga sebagai langkah signifikan dalam pengembangan sepak bola di Indonesia ke depannya.
