Septian Bagaskara Dipanggil ke Timnas, Pesan Pelatih SSB: Harus Bisa Cepat Adaptasi

Pemanggilan Septian Satria Bagaskara ke Timnas Indonesia mendapatkan dukungan moral dari pelatih yang telah membimbingnya sejak kecil di SSB Triple S, Kota Kediri. Sosok yang terus memberikan semangat itu adalah Bambang Drajad, mantan pemain Tim Garuda era 1990-an. Ia menegaskan bahwa Bagaskara tidak perlu merasa minder meskipun baru bergabung dengan Timnas Indonesia, terutama saat menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sebagai pendatang baru, kepercayaan diri sangat penting agar bisa memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Bambang Drajad berpesan agar Bagaskara bangga dengan kesempatan yang telah diperoleh, karena setiap pemain di Timnas memiliki tugas yang sama, yaitu menjadi duta bangsa yang membawa nama Indonesia ke kancah internasional.

Di dunia sepak bola Kediri, nama Bambang Drajad cukup disegani, terutama di kalangan pemain profesional yang sejak usia dini telah merasakan bimbingannya di SSB. Beberapa anak didiknya, seperti Dany Saputra, Vava Yagalo, dan Septian Bagaskara, masih sering berkomunikasi dengannya. Hubungannya dengan Bagaskara bahkan lebih dari sekadar pelatih dan murid, melainkan sudah seperti orang tua dan anak.

Sejak kecil, Bagaskara berada di bawah asuhannya, sehingga ketika menerima panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia, ia langsung mengabari sang pelatih. Dengan penuh tekad, Bagaskara berusaha membuktikan kemampuannya agar bisa tampil di lapangan dan memberikan yang terbaik bagi tim.

Harus Bisa Cepat Beradaptasi

Menurut Bambang Drajad, tekad yang dimiliki Septian Bagaskara merupakan motivasi sekaligus modal besar bagi pemain Dewa United FC itu untuk bersaing dengan striker lain, seperti Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka. Selain itu, ia juga harus berkompetisi secara sehat dengan pemain keturunan, seperti Rafael Struick, Ole Romeny, dan Ragnar Oratmangoen.

Sebagai debutan dalam pertandingan penting seperti Kualifikasi Piala Dunia, Bambang menilai Bagaskara perlu beradaptasi dengan cepat serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Ia juga menegaskan bahwa persaingan di lini depan sangat ketat karena striker lain memiliki kualitas yang tidak kalah baik, apalagi mereka sudah lebih dulu bergabung dengan Timnas Indonesia.

Meski demikian, dengan pemahaman yang dimilikinya terhadap kemampuan individu Bagaskara, Bambang yakin mantan anak didiknya itu masih berpeluang mendapatkan kesempatan bermain, meskipun durasi penampilannya mungkin tidak terlalu banyak. Ia mengingatkan bahwa yang terpenting adalah mendapatkan kesempatan tampil, tanpa perlu terlalu fokus pada jumlah menit bermain.

Seberapa pun waktu yang diberikan, Bagaskara harus memanfaatkannya secara maksimal. Dalam sepak bola, tidak jarang seorang pemain yang baru masuk ke lapangan dalam waktu singkat mampu menjadi pembeda dalam permainan. Oleh karena itu, ia berharap Bagaskara dapat mengambil peran tersebut ketika diberi kesempatan bertanding.

Disarankan Untuk Tidak Membuka Media Sosial

Dua pertandingan yang akan dijalani Timnas Indonesia pada Maret mendatang diperkirakan berlangsung dengan intensitas tinggi. Patrick Kluivert dan tim pelatih akan memimpin skuad Garuda bertandang ke Sydney Football Stadium untuk menghadapi Australia pada 20 Maret 2025.

Setelah itu, laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada 25 Maret melawan Bahrain juga diprediksi berlangsung sengit. Pada pertemuan sebelumnya di Bahrain, kedua tim sempat terlibat duel ketat yang berakhir dengan skor imbang 2-2.

Menghadapi pertandingan penting seperti ini, Bambang Drajad menilai bahwa Septian Bagaskara harus memiliki kepercayaan diri serta mental yang kuat. Ia menyarankan agar Septian Bagaskara tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh opini dari luar, terutama komentar di media sosial.

Bahkan, menurutnya, akan lebih baik jika selama bergabung dengan Timnas Indonesia, Bagaskara menghindari membuka akun pribadi atau terlalu terlibat dalam aktivitas di media sosial agar tetap menjaga konsentrasi penuh.

Leave a Comment