Ramadhan Sananta memberikan dukungan dan semangat penuh kepada Kaka, salah satu pemain muda yang menarik perhatian dalam skuad Garuda Asia.
Kaka, yang masih sangat muda, sempat menjadi sasaran ejekan dari sebagian suporter Timnas Indonesia sendiri.
Meskipun demikian, semangat dan kerja kerasnya tetap tinggi. Sebagai salah satu pemain senior yang telah memiliki banyak pengalaman baik di klub maupun di level tim nasional, Sananta tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga menyampaikan pesan berharga yang dapat memotivasi Kaka untuk terus berkembang.
Sananta mengingatkan bahwa perjalanan di dunia sepak bola tidak selalu mudah, terutama bagi pemain muda yang masih meniti karirnya.
Turnamen Piala Dunia U-17 tahun 2024, yang telah berlangsung cukup lama, menjadi salah satu momen penting dalam karier Kaka dan para pemain muda Timnas Indonesia lainnya.
Dalam ajang bergengsi ini, Timnas Indonesia U-17 bertindak sebagai tuan rumah, suatu kehormatan besar yang juga memberi kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka di panggung dunia.
Namun, meski telah berusaha maksimal, Timnas Indonesia harus mengakhiri perjalanan mereka di babak penyisihan grup dan gagal melanjutkan ke fase knock-out.
Meskipun demikian, pengalaman bermain dalam tiga pertandingan tersebut di hadapan publik sendiri akan selalu menjadi kenangan indah dan pembelajaran berharga bagi para pemain muda.
Salah satu momen yang sangat berkesan dan akan terus dikenang terjadi ketika Kaka berhasil mencetak gol. Gol tersebut menjadi gol pertama Timnas Indonesia dalam turnamen besar ini dan memiliki makna yang mendalam.
Bukan hanya sebuah gol, tapi juga simbol dari perjuangan, harapan, dan semangat anak muda Indonesia yang berjuang keras di lapangan hijau. Gol ini akan terus diingat sebagai bagian dari sejarah bagi Timnas Indonesia, memberikan inspirasi kepada generasi mendatang yang bercita-cita untuk membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Namun, sayangnya, selebrasi yang dilakukan Kaka menimbulkan kontroversi. Ia merayakan golnya dengan cara yang tidak biasa, dengan berjoget cukup lama dan berulang kali. Gaya jogetnya terinspirasi dari tren di platform media sosial TikTok.
Meski terlihat biasa, momen itu menjadi kurang tepat karena skuad Garuda saat itu belum dalam posisi unggul. Mereka masih memerlukan gol tambahan, namun pemain muda dari Persis Solo tersebut merayakan golnya secara berlebihan.
Akibatnya, nama Kaka menjadi perbincangan hangat sejak saat itu. Ia kembali mendapat sorotan ketika Piala AFF U-19 2024 berlangsung. Meskipun momentum Piala Dunia U-17 sudah berlalu, nama Kaka tetap menjadi topik yang sering dibicarakan.
Kaka juga dibandingkan dengan striker muda Timnas Indonesia, Jens Raven. Dalam Piala AFF U-19, ada momen dimana Kaka juga menjadi sorotan karena enggan mengejar bola. Hal ini membuat namanya kembali diperbincangkan dan ia mendapatkan ejekan yang berdampak pada mentalnya.
Menyikapi situasi ini, Ramadhan Sananta, sebagai senior di Timnas Indonesia dan klub Kaka, Persis Solo, memberikan pesan khusus kepada juniornya.
“Dari pengamatan saya, saya tidak tahu apakah itu berpengaruh atau tidak, mungkin karena usianya yang masih muda, sehingga dia sempat dihujat oleh netizen. Sebelum dia kembali, saya berusaha memberikan semangat, agar dia bisa fokus dan percaya diri lagi,” ungkap Sananta mengenai Kaka.
“Setelah kembali dari Timnas ke klub, buktikan kepada mereka bahwa dia pantas. Antusiasme Kaka sangat baik. Dia semangat dan berhasil mencetak gol [melawan Borneo],” tambah mantan pemain PSM Makassar tersebut.
“Saya juga mengingatkan Kaka bahwa dia masih muda dan memiliki potensi untuk berkembang lebih baik. Kita tidak bisa memuaskan semua ekspektasi orang, jadi kita harus menunjukkan kualitas diri kita sendiri.”
“Latihan yang lebih keras. Dia masih berusia 17 tahun, masih panjang perjalanan kariernya. Ketika saya memberikan assist [melawan Borneo FC], mungkin dia merasa senang karena itu adalah gol pertamanya,” tutupnya.