Setelah sukses dalam ujian pertama di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 kini akan bertanding melawan Kepulauan Mariana Utara di Stadion Abdullah Alkhalifa Alsabah, Mishref, Kuwait, pada malam hari WIB, Jumat (25/10/2024).
Timnas Indonesia U-17 berhasil mengalahkan tuan rumah Kuwait dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Mathew Baker pada Rabu (23/10/2024) malam WIB. Di sisi lain, Kepulauan Mariana Utara mengalami kekalahan telak dari Australia dengan skor 19-0.
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 dan Kepulauan Mariana Utara ini menjadi pertemuan perdana bagi kedua tim, mengingat sebelumnya mereka tidak pernah berhadapan di kompetisi manapun.
Informasi mengenai tim yang dikenal sebagai Blue Ayuyus ini cukup terbatas, mengingat perkembangan sepak bola di wilayah tersebut masih dalam tahap awal. Hingga saat ini, Timnas senior Kepulauan Mariana Utara belum memiliki peringkat di FIFA.
Dalam hal usia, Timnas U-17 Kepulauan Mariana Utara pertama kali ikut serta dalam kualifikasi Piala Asia U-17 pada edisi 2014. Namun, karena kurangnya pengalaman dibandingkan dengan para pesaing, mereka sering kali menjadi bulan-bulanan.
Hal ini juga terjadi dalam partisipasi terakhir mereka, yaitu pada kualifikasi Piala Asia U-17 2023, di mana Kepulauan Mariana Utara U-17 kembali menjadi lumbung gol, termasuk kekalahan 0-23 dari Australia U-17.
Pada kualifikasi tersebut, Kepulauan Mariana Utara U-17 mencatatkan tiga kekalahan, kebobolan 34 gol, dan tidak mampu mencetak satu pun gol.
Sebelum menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 dan Mariana Utara, ada baiknya untuk membahas pelatih dari masing-masing tim.
Kepulauan Mariana Utara U-17 adalah salah satu tim yang dianggap paling lemah di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 berdasarkan analisis di atas kertas.
Namun, semangat untuk terus berusaha tak pernah padam. Kali ini, tim yang dilatih oleh Konomi Suzuki bertekad untuk memberikan perlawanan kepada Indonesia.
Dengan dukungan pemain-pemain berbakat, termasuk kapten tim Nolan Ngewakl, yang telah mengumpulkan empat caps dan mencetak satu gol untuk timnas senior di usia 16 tahun, The Blue Ayuyus berpeluang untuk membuat kejutan di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.
Skuad Mariana Utara U-17 dilatih oleh Konomi Suzuki, seorang pelatih berusia 34 tahun asal Jepang, yang telah menjabat sejak Oktober 2023 dan ditugaskan untuk membangun tim yang kompetitif.
Sebelum ini, Konomi Suzuki lebih banyak berkecimpung dalam pelatihan sepak bola wanita di negaranya. Dia juga pernah menjadi staf pelatih di tim muda Jepang.
Pelatih yang berasal dari Hokkaido ini juga dipercaya untuk melatih Timnas U-20 Kepulauan Mariana Utara. Pada Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 bulan lalu, timnya menempati posisi terbawah di Grup C.
Namun, Konomi Suzuki tidak dapat berbuat banyak saat Mariana Utara mengalami kekalahan 0-19 dari Australia pada Rabu malam lalu.
Ia dan timnya perlu bangkit untuk menghadapi permainan Timnas Indonesia U-17 yang tampil mengesankan setelah mengalahkan Kuwait 1-0.
Sementara di kubu Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto menjabat sebagai pelatih. Nova termasuk salah satu pelatih muda yang menjanjikan di Indonesia.
Selain pengalaman sebagai pemain, pelatih asal Semarang ini juga memiliki latar belakang sebagai asisten Shin Tae-yong di Tim Merah-Putih, dan kini memimpin Zahaby Gholy dan rekan-rekannya.
Akan ada perubahan dalam komposisi skuad yang akan dihadapi oleh Nova Arianto ketika melawan Mariana Utara. Ia berencana merotasi skuadnya untuk laga ini.
“Ada beberapa pemain yang akan kami simpan tenaganya,” ungkap Nova.
Pelatih berusia 44 tahun itu menekankan pentingnya menjaga kebugaran pemain kunci agar siap menghadapi Australia pada pertandingan terakhir di Grup G, yang dijadwalkan pada Minggu (27/10/2024).
Timnas Indonesia U-17, lanjut Nova, perlu menyusun strategi agar dapat melaju ke Piala Asia U-17 2025, baik sebagai juara grup atau melalui skema peringkat kedua terbaik.
Garuda Muda berupaya menghemat tenaga agar lebih siap menghadapi Australia di pertandingan terakhir yang sangat menentukan.
“Karena adanya regulasi baru setelah Lebanon mundur, kami harus mencoba untuk memilih pertandingan antara Kepulauan Mariana Utara dan Australia,” jelas Nova.