Profil Joey Pelupessy, Sang Gelandang Jangkar Tangguh Baru di Barisan Lini Tengah Timnas Indonesia

Timnas Indonesia berhasil mencatat kemenangan krusial saat menghadapi Timnas Bahrain dalam laga kedelapan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Berlaga di SUGBK Jakarta, Selasa (25 Maret 2025) malam WIB, tim asuhan Patrick Kluivert meraih hasil positif dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut lahir dari kaki Ole Romeny pada menit ke-24.

Dalam laga ini, Kluivert kembali memberi kesempatan kepada pemain debutan. Joey Pelupessy menjalani pertandingan pertamanya sebagai gelandang bertahan dan menunjukkan performa impresif sepanjang pertandingan.

Profil Joey Pelupessy

Joey Mathijs Pelupessy lahir di Almelo, Belanda, pada 15 Mei 1993. Pemain sepak bola keturunan Maluku ini dikenal sebagai gelandang bertahan yang memiliki kemampuan bertahan yang solid serta distribusi bola yang baik.

Selain perannya sebagai gelandang bertahan, ia juga mampu beradaptasi di posisi gelandang tengah maupun bek tengah, menunjukkan fleksibilitas yang membuatnya menjadi aset berharga bagi tim yang dibelanya.

Saat ini, Pelupessy bermain untuk Lommel SK, klub yang berkompetisi di Divisi 2 Liga Belgia. Sebelum bergabung dengan Lommel SK, ia memiliki pengalaman bermain di berbagai klub Eropa, termasuk di liga Belanda dan Inggris. Kariernya menunjukkan perjalanan panjang di dunia sepak bola profesional, dengan pengalaman yang membentuknya menjadi pemain yang matang di usia 31 tahun.

Pelupessy memiliki hubungan erat dengan Indonesia melalui garis keturunannya. Kakek dan neneknya berasal dari Maluku, menjadikannya salah satu pesepakbola diaspora yang memiliki darah Indonesia. Meski lahir dan besar di Belanda, latar belakang keluarganya membuatnya memiliki kedekatan emosional dengan budaya dan sejarah Indonesia.

Klub yang Pernah Dibela

Joey Pelupessy memulai perjalanan sepak bolanya dengan bergabung di SVVN Nijverdal sebelum akhirnya masuk ke akademi FC Twente pada tahun 2004. Kemampuannya yang menonjol membuatnya terus berkembang hingga mendapat kesempatan bermain di tim kelompok umur FC Twente.

Pada musim 2013/2014, Pelupessy berhasil menembus skuad utama FC Twente di kompetisi Eredivisie. Namun, kebersamaannya dengan klub tersebut hanya berlangsung selama satu musim sebelum ia memilih untuk pindah ke Heracles Almelo pada musim 2014/2015.

Di klub kota kelahirannya itu, Pelupessy menjadi pemain andalan selama tiga setengah musim. Selama membela Heracles Almelo, ia tampil dalam 119 pertandingan, mencetak 5 gol, serta menyumbangkan 6 assist. Performa apiknya kemudian membawanya ke Inggris, tepatnya ke kompetisi Division Championship, pada awal tahun 2018.

Sheffield Wednesday menjadi klub berikutnya yang ia bela. Selama bermain di kasta kedua Liga Inggris tersebut, Pelupessy mencatatkan 119 penampilan di berbagai ajang, dengan kontribusi satu gol dan tiga assist hingga musim 2021.

Setelah petualangannya di Inggris, ia melanjutkan kariernya ke Turki dengan bergabung bersama Giresunspor. Bermain selama satu musim di Liga Super Turki, Pelupessy tampil dalam 22 pertandingan sebelum akhirnya kembali ke Belanda untuk memperkuat FC Groningen pada musim 2022/2023.

Bersama Groningen, ia menghabiskan dua setengah musim sebelum memutuskan pindah ke klub Divisi 2 Liga Belgia, SK Lommel, pada Januari 2025. Sejak bergabung, ia telah tampil dalam enam pertandingan dan berhasil mencatatkan satu assist.

Debut Manis di Timnas Indonesia

Joey Pelupessy telah menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia. Tampil sebagai starter dan bermain penuh selama 90 menit, dirinya berduet dengan Thom Haye di lini tengah. Kepercayaan yang diberikan oleh pelatih dibalas dengan penampilan impresif sepanjang pertandingan.

Gelandang keturunan Maluku ini beberapa kali terlibat duel perebutan bola dengan pemain Bahrain tanpa ragu. Aksi-aksinya di lapangan membuat lawan kesulitan untuk mengembangkan permainan. Perannya dalam tim bisa dibandingkan dengan gaya bermain Rodrigo De Paul atau Alexis Mac Allister yang menjadi motor lini tengah Argentina bersama Lionel Messi.

Berdasarkan data dari FotMob, pemain kelahiran Almelo, Belanda, itu memperoleh rating 7,1. Selain itu, ia juga mencatatkan akurasi umpan mencapai 85 persen, menunjukkan kontribusi signifikan dalam menjaga ritme permainan tim.

Keberadaannya di lini tengah memberikan kestabilan bagi Timnas Indonesia, menjadikannya penghubung sekaligus pemutus serangan Bahrain. Sepanjang laga, kehadirannya membuat pertahanan semakin kokoh dan sulit ditembus oleh lawan.

Leave a Comment